
RATING
✮✮✮ Story line
✮✮✮ Plot twist
✮✮✮ Cover and interface
✮✮✮ Comfort reading
Average:
(3 stars out of 5)
BRIEF INFORMATION
Judul buku : City of Fallen Angels
Penulis : Cassandra Clare
Penerbit : Ufuk Publishing House
Tahun terbit : Cetakan IV, Oktober 2013
ISBN : 978-602-9159-60-8
Jumlah halaman : 580
Hey there! Ngerasa ada perbedaan dalam cara meresensi gue? *nglirik ke atas* Yoi, sekarang gue tambahin format yang kata guru-guru Bahasa Indonesia namanya ‘Anatomi Buku’, ya bisa disebut identitas buku gitu deh. Biar kalian bisa liat informasi singkat tentang unsur-unsur buku di luar isinya *ngomong apa gue* Yak gitu aja kuliah Bahasa Indonesia dari gue, ehem, sekarang mari ngelanjutin bahas buku keempat dari seri The Mortal Instruments, City of Fallen Angels!
CAMILLE, THE OLD VAMPIRE
Simon Lewis bukan vampir biasa. Dengan tanda Cain yang ada di dahinya, siapapun yang berniat menyerang Simon bakal hangus kebakar. Ditambah lagi, dengan statusnya yang merupakan Pengembara Siang, Simon sudah pasti jadi incaran banyak klan vampir. Nah, suatu hari pas Simon lagi kencan sama Isabelle, Simon didatengin dua makhluk abdi yang mengaku pelayannya vampir paling berkuasa di New York City. Isabelle sama Simon langsung mengira yang dimaksud itu Raphael Santiago. Kedua makhluk itu tadi meminta Simon menemui majikannya itu. Meskipun Isabelle udah ngelarang Simon, dia berusaha berani dan mengikuti kedua makhluk abdi menuju ke tempat sang majikan.
Ketika sampai di tempat yang dimaksud, Simon terkejut karena yang dilihatnya bukan Raphael, melainkan seorang wanita. Namanya Camille Belcourt. Dia ini ternyata pemimpin klan Manhattan yang sebenarnya. Raphael itu cuma pengganti sementara selama Camille masih melancong gitu deh. Niat Camille bertemu Simon pastinya ngajak dia kerja sama untuk merebut kembali tempat yang diduduki Raphael. Simon dikasih waktu beberapa hari untuk memikirkan tawaran vampir tua ini. Namun Simon nggak boleh bilang ke siapapun tentang pembicaraan itu, termasuk Clary.
BACK FROM DEATH
Setelah perang Mortal usai, Jocelyn dan Luke yang saat perang bergabung menjadi partner dengan rune pengikat, merencanakan sebuah pernikahan dalam waktu dekat. Kisah cinta mama Clary sama Luke ini membuat kita sadar kalo cinta sejati pada akhirnya bakal ketemu juga *hiks*

Di sisi lain Clary merasakan sesuatu yang beda dari Jace. Setelah meminta Malaikat Raziel untuk mengidupkan kembali Jace, perlahan Clary merasa Jace menjauhinya. Dan ketika Jace ditanya kenapa, dia menjawab semua itu karena dia berulang kali bermimpi membunuh Clary dengan tangannya sendiri. Jace merasa bersalah sekaligus takut kalo sewaktu-waktu dia kehilangan kesadarannya dan mimpi itu menjadi kenyataan.
Kalo sahabatnya lagi galau, sahabat satunya lagi juga ikut galau. Tapi galaunya Simon bukan karena ngerasa dijauhi pacarnya, tapi dia justru direbutin dua cewek sekaligus, cantik-cantik pula! Isabelle Lightwood dan Maia Roberts, dua cewek ini sama-sama nggak tau kalo Simon dekat dengan keduanya. Tapi Simon nggak tau harus gimana bilang yang sebenernya walopun udah didesak Clary untuk segera jujur sebelum cewek-cewek itu ribut.
Oiya, ada cowok baru lagi nih. Kyle, cowok yang daftar jadi vokalis di band bututnya Simon. Belakangan diketahui kalo Kyle ini bernama asli Jordan Kyle, seorang Praetor Lupus alias manusia serigala yang ditugaskan untuk mengawasi penghuni dunia bawah baru. Jordan ini juga ditugasin buat ngejaga Simon yang merupakan vampir spesial. Spoiler dikit yah, Jordan ini ntar ada hubungan hot sama Maia *evil smile*
MOTHER OF DEVILS
Di setiap cerita pasti ada tokoh antagonisnya. Di buku ini ada musuh baru yang menggantikan musuh lama yakni Valentine yang udah diubek-ubek sama pengarangnya di tiga buku sebelumnya. Please welcome, the mother of devils, Lilith!

Lilith ini dulunya adalah istri pertama Adam, tapi dia kabur dari Taman Eden karena nggak mau mematuhi Adam atau Tuhan. Kemudian Lilith dikutuk oleh Tuhan, setiap anak yang dia lahirkan akan mati. Karena kutukan ini, Lilith punya rencana besar yang melibatkan Sebastian. Wait, Sebastian? Yeah, you heard me. Kalo kalian udah baca buku ketiga, Sebastian inilah yang sebenernya putra Valentine, Jonathan Morgenstern. Sebastian inilah yang darahnya bercampur dengan darah iblis, hasil kerja sama Valentine dengan Lilith. So who’s Jace actually? Jace itu putra Stephen Herondale, so his name is Jace Herondale.
THE GOOD AND THE BAD
Di buku keempat ini, tingkat kepanasan hubungan Clary dan Jace meningkat aja deh. Kata orang semakin susah hubungan lo sama seseorang, semakin menegangkan hubungan lo. Berlaku juga buat duo Clace. Banyak adegan panas yang digambarkan di sini. I can’t say whether this kind of thing is a good or a bad one. Or maybe, yang kaya beginian oke oke aja buat umur 17 ke atas, because I admit how Cassie brings out the scene is quite amusing. Gue bisa merasakan kerinduan Clary kepada Jace.
On the other hand, for under seventeen, you are not allowed to read the book! *galak banget* Meskipun nggak vulgar amat tapi udah lumayan sih, lumayan bikin panas dingin *ini apa sih*
Dari segi storyline, gue rada nggak suka waktu finalnya melawan Lilith. Why is she so damn easy to take down? Gue berharap Lilith ini lebih susah dikalahin, secara dia emaknya para iblis. Meskipun begitu cukup dramatis sih cara ngalahinnya.
Basically, this book is so so Cassie Clare. The plot, the climax, the finale. Not really surprising but still worth to read. I give it 3 stars out of 5. Cukup memuaskan *elus jenggot*
Purchasing this book, click here.
One Pingback