The 5th Wave by Rick Yancey


The 5th Wave by Rick Yancey
The 5th Wave by Rick Yancey

RATING

✮✮✮✮ Story Line

✮✮✮✮ Plot twist

✮✮✮ Cover and interface

✮✮✮ Comfort reading

Average

3.75 star

(3,75 stars out of 5)


BRIEF INFORMATION

Judul: The 5th Wave

Penulis: Rick Yancey

Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama

Tahun terbit: 2013

ISBN: 978-979-22-9115-5

Jumlah halaman: 576 hal

Satu lagi novel bertema dystopia yang patut dijadikan koleksi. Yup! Kali ini ada serial The 5th Wave karya Rick Yancey. Serial ini merupakan trilogi sehingga ada tiga buku yang menyertainya. Buku pertamanya, The 5th Wave, udah diangkat ke layar lebar. Udah pada nonton?

Nah, buat kalian yang belum nonton atau penasaran sama isi novelnya, yuk simak pembahasannya dulu!

THE ALIEN INVASION

Diceritakan di masa depan, bumi ini diinvasi makhluk asing yang biasa kita kenal dengan sebutan alien. Nah mereka ini menginvasi bumi lewat beberapa tahap atau kalo di buku ini disebut gelombang. Total ada 5 gelombang.

Gelombang 1, listrik, elektronik, dan teknologi mati. Bahkan alat tranportasi seperti pesawat ga bisa dipake dan jadinya, mereka berjatuhan dari langit dan membunuh orang-orang di bawahnya.

Gelombang 2, tsunami. Nggak perlu ditanya, bencana kaya begini selalu menghanyutkan banyak korban.

Gelombang 3, wabah. Alien berencana memusnahkan umat manusia dengan menyebarkan virus mematikan yang pengidapnya bisa meledak dan mengeluarkan darah. Mirip-mirip ebola. Yuck.

Gelombang 4, Peredam aka Silencers.  Mereka adalah Makhluk Lain yang berwujud manusia. Ini senjata yang mematikan dari segi mental. Karena membuat manusia saling curiga dan kemudian saling membunuh.

Setelah gelombang keempat berakhir, manusia yang tersisa udah semakin sedikit. Belum lagi, mereka nggak bisa memercayai satu sama lain. Karena kita nggak bakal tahu siapa yang bener-bener manusia dan siapa yang sebenernya alien. Manusia yang tersisa nggak bisa dibilang aman. Mereka selalu terancam dengan pertanyaan, kapan gelombang 5 datang?

THE SURVIVORS

Cassie Sulivan, salah satu manusia yang selamat sampai gelombang 4. Dia hidup sebatang kara usai melihat ayah dan ibunya mati gara-gara invasi alien ini. Juga, adeknya Sam harus dibawa ke kamp milik pemerintah khusus anak-anak.

Di usianya yang baru 16 tahun, Cassie harus bertahan hidup dengan segenggam senjata buat melindungi dirinya sendiri. Dia bahkan harus mengambil keputusan apakah harus membunuh manusia yang ia jumpai. Semua gara-gara alien yang mengacaukan pikiran dan mental manusia dengan cerdiknya.

Sewaktu kakinya tertembak oleh (yang ia kira sebagai) Peredam, Cassie pingsan. Ketika bangun, dia udah di sebuah rumah dan ada seorang cowok di sana. Rupanya dia adalah Evan Walker, cowok tampan yang menyelamatkan dan merawat Cassie setelah kena tembak tadi.

Mereka lama-lama saling jatuh cinta. Tapi Evan punya rahasia yang Cassie tidak tahu dan Cassie ingin segera mencari Sam ke kamp. Di tempat lain, Ben Parish—crush-nya Cassie sewaktu SMA—tinggal di kamp bersama Sam dan menemukan fakta mengejutkan soal Gelombang 5. Gimana nasib manusia di tengah invasi Makhluk Lain? Apa sebenernya alasan mereka memusnahkan manusia secara perlahan-lahan? Temukan jawabannya di novel ini!

THE MOVIE ADAPTATION

The 5th Wave diangkat ke layar lebar oleh Columbia Pictures dan dibintangi oleh Chloë Grace Moretz! Yup dia jadi salah satu alasan kenapa aku memutuskan membaca novel ini. Nah The 5th Wave ini udah dirilis pada 15 Januari 2016 silam. Udah pada nonton? Kalo belom, yuk cek trailernya dulu.

 

CAST

Chloë Grace Moretz as Cassie Sullivan
Chloë Grace Moretz as Cassie Sullivan
Alex Roe as Evan Walker
Alex Roe as Evan Walker
Nick Robinson as Ben Parish
Nick Robinson as Ben Parish
Maika Monroe as Ringer
Maika Monroe as Ringer

Secara umum, filmnya sesuai lah sama alur di novel meski pasti ada beberapa alur di novel yang engga dimasukkin di filmnya. Semua karakter penting ada. Tapi yang aneh adalah kenapa Reznik dibikin cewek dan sekaligus sebagai dokter. Padahal dia di novel adalah seorang komandan. Mungkin yang bikin film ga mau bikin banyak cast kali ya. Tapi still reasonable lah film ini. Meski cuma berrating 5.2 di IMDb wkwk~

THE GOOD AND THE BAD

Sebenernya udah notice novel ini sejak lama. Tapi baru ngeh sewaktu di instagram muncul postingan Chloe yang lagi ada di lokasi syuting. Nah setelah kepo-kepo ternyata novel inilah yang jadi proyeknya Chloe. Gara-gara ngefans sama dia jadilah aku memutuskan memboyong novel satu ini.

Novelnya nggak disangka-sangka cukup tebal. Sepertiga awal membaca buku kesannya boring as hell.  Bingung juga. Selama membaca selalu bertanya-tanya “Ini yang ngomong siapa? Cassie apa bukan?” Soalnya Rick Yancey pake gaya bercerita yang campur-campur. Ada satu bab yang menggunakan sudut pandang orang pertama versi Cassie, trus bab selanjutnya versi Ben, eh trus tiba-tiba ganti lagi jadi sudut pandang orang ketiga serba tahu. Alhasil novel ini selama beberapa bulan tercampakkan di rak buku kos-kosan.

Barulah setelah film rilis, aku membuat target supaya nyelesaiin novelnya dulu baru bisa nonton filmnya. Akhirnya, setelah mengerutkan dahi sebentar, novel ini pelan-pelan jadi seru juga. Tepatnya sewaktu mulai bab dimana ada Ben Parishnya. Uwuwuwu udah bisa bayangin karismanya ahaha. Keliatan #TeamBen banget kan? wkwk

Sebenernya gaya bercerita yang campur-campur ada bagusnya juga. Pembaca bisa tahu adegan yang berbeda dari sudut pandang tiap karakter, kaya di film-film gitu. Dan juga, kita ga bakal bosen dengan sudut pandang salah satu tokoh aja karena di sini masing-masing karakter punya sifat yang dengan jelas digambarkan berbeda. Cassie yang tomboy dan sarkastik, Ben yang cuek-cuek manja *halah*, dan Sam yang masih polos.

Novel ini menyuguhkan plot twist  yang sederhana tetapi cukup mencengangkan. Jawaban-jawaban atas misteri yang ada perlahan-lahan terpecahkan dengan cukup rapi meski tentunya ga bakal kejawab semua disini. Kalo kejawab semua kasian om Rick bingung bikin kelanjutan ceritanya kek gimana wkwk

Soal cover, desainnya cukup eye catching dan ‘kelam’. Cover filmnya pun kuakui juga bagus. Dengan efek sinematis di sana-sini. Nggak mengecewakan lah dibanding cover novel yang difilmkan lainnya.

Bagian dalamnya cukup enak buat dibaca. Ukuran tulisan nggak kecil-kecil amat, standar lah. Tiap bagian juga ada pembatasnya yakni dua halaman full warna hitam dengan bintang-bintang. Menambah sense kelamnya lah ya.

Cuman yang disayangkan karena ukurannya yang tebal, jilid lemnya lama-lama nggak kuat. Efeknya, buku ini seolah-olah terbelah jadi dua kaya sungai Nil di jaman nabi musa wkwk

Overall, novel ini menawarkan cerita Sci-Fi yang lumayan dengan action yang oke. Ada bumbu-bumbu asmara ala remaja sih, tapi gapapa buat nostalgia jaman umur masih belasan 😁

To purchase this book, click here.

Don't mind to give me your own review!